Strategi manajemen dokumen dan arsip Universitas Diponegoro (Undip) berperan penting dalam mendukung proses bisnis, meningkatkan efisiensi, dan memastikan akuntabilitas organisasi. Strategi ini bertujuan mengintegrasikan proses bisnis dengan pengelolaan dokumen dan arsip untuk memenuhi kebutuhan organisasi serta mengelola risiko terkait dokumen, berupa kegiatan dan kebijakan.

Untuk implementasi yang efektif, organisasi perlu memiliki:

Tujuan Manajemen Dokumen dan Arsip

Setiap unit kerja di Undip menghasilkan dokumen sebagai bukti transaksi atau aktivitas kerja. Jika dokumen dan arsip tidak dikelola dengan baik, organisasi akan kesulitan menemukan informasi yang dibutuhkan, sehingga mengganggu akuntabilitas dan kinerja. Oleh karena itu, tujuan manajemen dokumen dan arsip harus jelas dan dipahami oleh semua pihak, terutama arsiparis atau pengelola arsip. Dalam konteks perguruan tinggi yang menjalankan Tri Dharma (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat), manajemen dokumen dan arsip harus mendukung fungsi utama tersebut, serta fungsi pendukung lainnya seperti keuangan, sumber daya manusia, dan logistik dan lain sebagainya. Arsiparis berperan penting dalam memastikan kelancaran operasional dan akuntabilitas organisasi dengan pengelolaan arsip yang baik.

Kerangka Manajemen Dokumen dan Arsip

Manajemen dokumen dan arsip memerlukan kerangka jangka panjang yang selaras dengan kebutuhan proses bisnis dan profil risiko organisasi. Berikut empat elemen penting dalam kerangka ini:

  1. Penetapan prinsip atau nilai dasar pengelolaan dokumen dan arsip.
  2. Menghitung jumlah arsip saat ini dan prediksi kebutuhan masa depan.
  3. Memberikan kemampuan kepada unit kerja untuk mengidentifikasi, menilai, dan memprioritaskan risiko.
  4. Menentukan prioritas dalam perencanaan program.

Perencanaan ini harus didukung oleh pimpinan organisasi. Program manajemen dokumen dan arsip harus tersusun secara sistematis sebagai pedoman pengelolaan, dengan langkah-langkah berikut:

Penataan Informasi Arsip

Penataan informasi arsip berkaitan erat dengan inti bisnis organisasi. Penataan informasi arsip mencakup cara arsip diciptakan, siapa pemiliknya, bagaimana penggunaannya, deskripsi, dan penataannya. Penataan informasi arsip bermanfaat tidak hanya untuk manajemen dokumen dan arsip, tetapi juga untuk semua pihak di organisasi yang membutuhkan akses ke informasi.

Komponen penting arsitektur informasi arsip meliputi:

Metadata membantu menganalisis dan mengklasifikasikan arsip berdasarkan struktur, konteks, dan isi. Penataan informasi arsip harus didukung oleh manajemen puncak agar selaras dengan kebijakan dan rencana strategis organisasi.

Kebijakan dan Prosedur

Kebijakan dan prosedur manajemen dokumen dan arsip harus:

Setiap pegawai bertanggung jawab atas arsip yang dibuat atau diterima selama bekerja.

Organisasi Kearsipan

Universitas Diponegoro menerapkan struktur pengelolaan arsip berdasarkan praktik terbaik dengan beberapa tingkatan unit, yaitu:

Proses Bisnis dan Manajemen Arsip

Manajemen arsip tidak boleh dibuat tanpa memahami proses bisnis organisasi. Pengelolaan arsip dimulai saat arsip diciptakan atau diterima dari pihak luar. Dengan begitu, kita dapat memahami bagaimana proses bisnis berjalan dan dokumen apa yang dihasilkan.

Manajemen Dokumen dan Arsip sebagai Bagian dari Alur Kerja

Organisasi perlu memahami proses bisnis dan peran manajemen dokumen serta arsip. Berikut poin-poin penting:

Undip juga sebaiknya menggunakan sistem kearsipan yang efektif untuk menciptakan, menjaga, dan mengelola arsip elektronik.